Sabtu, 31 Oktober 2009

KATAKAN CINTA (ga boleh sembarangan!!!)

Laki-laki itu tidak boleh sembarangan untuk mengungkapkan cinta pada seorang wanita. Apalagi ketika posisi kita sebagai kaum laki-laki belum mampu untuk “mempertanggung jawabkan” perkataan itu. Pertanggung jawaban yang saya maksudkan di sini adalah hubungan yang halal dan diridhoi oleh Sang Pemilik Cinta. Hal ini dikarenakan sifat wanita yang ketika hatinya sudah tertaut pada lelaki, maka akan sangat sulit dia untuk melepasnya. Kenapa begitu???? (Tanya aja sama yang wanitanya. Hehehe.)
Ketika ketertautan hati ini sudah mencapai puncaknya namun ternyata Sang Maha Pemilik Cinta berkata lain, atau bahasa kasarnya hubungan yang dijalani itu kandas di tengah jalan, maka akan butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan perihnya luka yang ditimbulkan oleh usaha-usaha melepaskan ketertautan antar hati itu.

Wanita adalah mahluk Allah yang dianugerahi dengan sifat yang sebagian besarnya mengandalkan perasaan. Dan ketika perasaan itu telah tersentuh oleh rayuan-rayuan kelas wahid dan perilaku yang menawan, maka separuh hatipun akan rela diberikan. Namun ketahuilah, ketertautan yang tercipta antar dua hati itu adalah ketertautan hati yang semu jika tanpa ikatan yang berkah dan halal. Apalagi tidak jelas akan dibawa kemana dan bagaimana akhir dari perjalanan ketertautan hati tersebut.
Akan sangat berbeda ketika kita mengungkapkan cinta pada orang yang memang berhak kita cintai. Dimana hak mencintai itu timbul karena sebuah ikatan yang namanya pernikahan yang mampu mengarahkan kita pada keridhoan dari Sang Maha Pemilik cinta.

Apa bedanya??? Ntar dulu… saya juga belum melaksanakan kalimat kedua dari paragraph di atas. Hal itu akan kita bahas di tulisan yang berikutnya. InsyaAllah. Dilanjutin dulu bacanya ya… ^_^
Intinya, sebagai lelaki kita harus memiliki standar khusus untuk mengungkapkan kata-kata cinta pada seorang wanita. kita harus berani meletakkan standar setinggi mungkin karena kelak wanita yang kita pilih itu yang akan menjadi partner kita dalam mengurus sebuah biduk masa depan penghasil generasi penerus ummat. Yang jelas, orientasinya tidak boleh hanya pada kecantikan fisik dan kelimpahan materi semata..

Mungkin ketika kita melihat seorang wanita cantik atau kagum terhadap wanita yang berakhlak mulia sehingga terlintas pikiran-pikiran tentang cinta dan tetek bengeknya, maka hal itu adalah manusiawi. Yang tidak manusiawi itu adalah ketika kita mengikuti ajakan hawa nafsu dan bisikan-bisikan dari mahluk Allah yang tidak bertanggung jawab agar kita mencuri-curi kesempatan untuk menciptakan ketertautan hati yang semu itu. Di mana aktifitasnya yang kalau boleh saya katakan sebagian besar hanya diisi oleh kegiatan-kegiatan yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali.

Lalu bagaimanakah caranya agar kita bisa membuat diri ini mampu bertanggung jawab ketika berani mengungkapkan cinta???

Kata Salim A. fillah, kita harus mempersiapkan semuanya dari sekarang. Yang harus disiapkan itupun banyak, tidak hanya kesiapan dari segi materi saja, kita juga harus mempersiapkan diri dari segi mental, kelakuan (akhlak), dan keagamaan. Ketika semua ini telah siap, maka untuk melangkah menuju sebuah gerbang keberkahan itu sangatlah mudah.

Lalu pertanyaan yang muncul adalah, apa sudah siapkah kita??? Jawabannya hanya pribadi kita yang tahu. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya mengajak rekan-rekan untuk mempersiapkannya dari sekarang dan tidak menunda-nundanya. Karena seburuk-buruk hasil dari sesuatu yang dipersiapkan secara matang adalah sebaik-baik hasil dari sesuatu yang dikerjakan dengan terburu-buru dan tanpa persiapan…

Wallahu ‘Alam

THE INFLUENCE OF GIVING MODEL TASK OF PROBLEM POSING BY GROUP TO STUDYING ACHIEVEMENT OF THE MAIN TOPIC KNOT CHEMISTRY AT THE STUDENTS CLASS X SEMESTER 1 SMAN 1 PRAYA BARAT DAYA ACADEMIC YEAR 2008/2009

BY

DIAN IRMAWATY*

* Student Teachers' Training College and Education (IKIP) Mataram

ABSTRACT

ABSTRACT: the difficulty of the students class X SMAN 1 Praya Barat Daya in chemistry especially main topic knot chemistry it shown from data of chemistry examination grades of class X semester 1 SMAN 1 Praya Barat Daya Academic Year 2007/2008, it is knowing that students grades still under KKM that determined that is 55. It means that many students have not complete with the completeness presentation about 38,78. Based on the data that gotten, so the researcher use new learning method that different with the teacher field which the method that using is giving model task of problem posing with the aim in order that students more active in the learning process and also more have as a motivation in chemistry so that the result of the students’ learning could be progress. Method that giving model task of problem posing is better, it can be prove with spread test of study result that has validation and then from that grades data is getting grades examination of homogenates Variants of Fhitung <>tabel (1,045 > 1,76), it means that there is differences of progress of studying result between class experiment and class control and test-t is getting result thitung > ttabel (2,58 > 1,67), its mean that there is significance different between class experiment and class control. So we can take the conclusion that by applying giving model task of problem posing in main topic knot chemistry can be increase study result of the students class X semester 1 SMAN 1 Praya Barat Daya Academic Year 2008/2009.

Key word: Problem posing, result of study, class control and class experiment

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE TPS

(THINK PAIR SHARE) PADA SISWA KELAS X SEMESTER 1

MAN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA

OLEH

MASITAH*

*Mahasiswa Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan metode Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa Kelas X Semester 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009 pada Materi Pokok Ikatan Kimia. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram pada semester ganjil Tahun Ajaran 2008/2009. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Mataram sebanyak 279 siswa yang tersebar pada 6 kelas, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan Claster Random Sampling dan kelas yang terpilih yaitu kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.5 sebagai kelas kontrol. Variabel yang diamati terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), sedangkan variabel terikatnya yaitu prestasi belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif motode kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok ikatan kimia. Instrumen dalam penelitian ini sebanyak 30 soal dan yang valid sebanyak 16 soal, nilai rata-rata kelas ekperimen (X.6) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (X.5) yaitu 61,76 dan 55,57. Setelah diuji lanjut, t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 2,5047 > 1,658 yang artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) pada siswa kelas X semester 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mataram tahun pelajaran 2008/2009 pada materi pokok Ikatan Kimia.

Kata Kunci: Kooperatif (Think Pair Share), Prestasi Belajar.


KONTRIBUSI KOMPOS KIRINYU (Chromolaena odorata L)

DAN JAMUR MIKORIZA ARBUSCULAR VESICULAR UNTUK OPTIMASI PERTUMBUHAN BIBIT JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) DI LAHAN KERING LOMBOK

Zaenal Arifin, Ni Wayan Dwiani Dulur, Bustan

Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram

RINGKASAN

Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang dipicu oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan. Tanaman Jarak Pagar adalah salah satu tanaman yang dapat dipergunakan sebagai pengganti BBM, yaitu sebagai biodiesel. Secara agronomis tanaman Jarak Pagar mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lahan yang kurang subur (lahan Marginal), maupun lahan dengan curah hujan yang rendah (< style="">

Melihat keistimewaan agronomis tanaman jarak tersebut maka pengembangan tanaman ini di propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditujukan pada lahan kering atau lahan marginal yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Kondisi lahan dengan curah hujan rendah atau disebut lahan kering merupakan lahan yang dominan di propinsi NTB, yaitu seluas ± 1,67 juta hektar atau sekitar 81% dari luasan total wilayah NTB (BPS NTB, 2004). Dalam pemanfaatan lahan kering ini mempunyai banyak kendala dalam kaitannya sebagai media tumbuh tanaman, antara lain: ketersediaan air yang terbatas, topografi lahan umumnya tidak datar, lapisan olah yang dangkal dan kurang subur serta kandungan bahan organik tanah yang rendah.

Paket teknologi budidaya Jarak Pagar diawali dengan teknologi budidaya pembibitan. Saat ini teknologi pembibitan masih banyak menggunakan pupuk buatan yang sering kali kurang efektif karena memerlukan biaya tinggi. Selain itu penggunaan pupuk buatan pada rentan waktu tertentu akan menurunkan tingkat produktivitas lahan dan seringkali menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan terjadinya degradasi kualitas lahan dan kualitas lingkungan.

Agar didapatkan bibit bermutu dengan pertumbuhan yang cepat serta produktivitas tinggi, perlu dicari alternatif-alternatif dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara maksimal dan menekan penggunaan input dari luar sehingga komoditas yang diusahakan mempunyai nilai kompetitif. Sebagai salah satu alternatif perbaikan pertumbuhan bibit Jarak Pagar di lahan kering adalah dengan pemberian bahan organik berupa kompos Kirinyu (Chromolaena odorata L) dan pupuk hayati mikoriza.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi kompos Kirinyu (Chromoleana odorata L) dan Inokulasi Mikoriza Arbuskular Vasikular terhadap optimasi pertumbuhan bibit Jarak Pagar (Jatropha curcas L) di lahan kering Lombok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai paket teknologi alternatif pembudidayaan bibit Jarak Pagar di lahan kering dengan masukkan bahan organik dan inokulasi mikoriza.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan percobaan faktorial 2 x 3 yang ditata menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah inokulasi mikoriza arbuskular vasikular yang terdiri dari 2 aras perlakuan yaitu 0 dan 30 gram per pot. Faktor kedua adalah kompos krinyu terdiri atas 5 aras perlakuan yaitu 0, 5, 10, 15 dan 20 ton per hektar. Maisng-masing perlakuan tersebut diulang tiga kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5 %, dan untuk melihat adanya perbedaan antara perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5 %.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pemberian kompos krinyu (Chromoleana odorata L) dan Inokulasi Mikoriza Arbuskular Vasikular berpengaruh terhadap optimasi pertumbuhan bibit Jarak Pagar (Jatropha curcas L) di lahan kering Lombok. Hal ini dapat dilihat pada parameter tinggi tanaman dan berat berangkasan kering tanaman bagian atas. Tinggi dan berat berangkasan kering tanaman bagian atas yang mempunyai nilai tertinggi ditemukan pada perlakuan pemberian kompos krinyu 20 ton/ha dan diinokulasikan mikoriza (I1K4) yaitu 27,37 cm dan 9,79 gram. (2) Pemberian kompos krinyu dan inokulasi mikoriza berpengaruh terhadap perkembangan akar tanaman Jarak Pagar, dengan persentase kolonisasi akar tertinggi ditemukan pada perlakuan pemberian kompos 10 ton/ha dan diinokulasikan mikoriza yaitu 83,23%. (3) Pemberian kompos krinyu dan inokulasi mikoriza berpengaruh terhadap serapan N dan P tanaman, dengan serpan N dan P tertinggi ditemukan pada perlakuan pemberian kompos 20 ton/ha dan diinokulasikan mikoriza yaitu 356,00 mg/tanaman dan 20,21 mg/tanaman. (4) Saling tindak antara pemberian kompos krinyu dan inokulasi mikoriza tidak berpengaruh terhadap pH tanah (pH H2O), C-organik tanah dan N-total